Lost in East Nusa Tenggara - My Humanity Project

Pantai Batu Burung ini terletak di Desa Oebali Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang. Pantai ini diberi nama Batu burung karena banyak batu dan burung camar banyak bertengger di atas batu-batu di pinggir pantai ini. Garis Pantainya kira-kira 1,5 KM. Termasuk dalam deretan pantai selatan yang terkenal dengan ombak yang cukup keras. Sebagian besar bibir pantai banyak terdapat batu-batu dengan berbagai ukuran dari kecil, sedang sampai besar. Bagian berbatu ini sering di jadikan sebagai objek foto. Untuk bagian yang berpasir coklat kehitaman sering digunakan sebagai temapt bermain dan mandi. Dilokasi ini ada tiga salib yang didirikan di sebuah bukit batu dipinggir pantai yang menjadi ikon pantai ini. Saat berkunjung ke sini sebaiknya anda membawa makanan sendiri dan menggunakan kendaraan bukan metik atau mobil pendek karena jalannya tidak begitu baik. Pantai yang lebih dikenal dengan nama Oebali ini saat ini banyak dikunjungi oleh masyarakat Kota Kupang dan sekitarnya. Waktu yang diperluhk...

Apa yang akan terjadi? Saat tiada seorangpun yang akan berdiri? Pertanyaan yang akan menjadi suatu kebuntuhan. Bersandar kepada ketidak pastian yang selama ini merajalela. Aku takut bahwa semua itu akan terjadi. Akankah itu terjadi? – berjalan bersama dengan mereka membawa damai yang tidak dapat di jelaskan. Entah apa itu, yang pasti semua menjadi terkendali. Alfa dari hidup ku yang sebelumnya hampa. Tetapi semua itu akankah berakhir sekarang?                 Manusia itu memang tidak sempurna, seberapa kerasnya ia akan bertahan menahan dunia yang semakin menimpanya sedikit demi sedikit, bagaikan karang yang di hantam air laut hingga akhirnya akan rapuh dan hancur perlahan. Tuhan itu adil, selalu dan selalu, keterbatasan penjelasan akan keindahan terhadap diriNya yang sempurna tidak dapat di kemukakan ahli manapun. Entah mengapa Ia rela mebiarkan manusia berkuasa akan dunia ini, padahal mungkin Ia tahu ba...

Aku masih belum siap melakukan ini! Bahkan sampai detik ini, aku masih merasa bahwa aku ini sangat menyedihkan. Entah mengapa batinku menjebak naluriku untuk mempercayai hal konyol seperti itu. Sebenarnya aku ini apa? – terjebak dalam posisi yang di mana bahkan aku tidak tahu apa itu. Hal yang sangat konyol bukan? Malam itu, terpaku menatap ke atas. Tatapan yang kosong yang terpancar dari kedua bola mataku, serasa mencoba untuk mengeluarkan sinar X-Ray yang mungkin saja melelehkan apapun yang ada di depannya. Konyol bukan? Aku mulai dengan prosedur aneh, mengangkat kedua kaki ke atas lalu mencoba untuk bernafas, berpikir bahwa yang aku tonton di televisi itu nyata, yaitu mencoba menurunkan darah ke kepala agar pikiranku menjadi tenang. Sama saja, tak berpengaruh bahkan sedikitpun, malah membuatku menjadi sangat pusing. Ingin rasanya malam itu aku keluar untuk mencari sebuah mangsa yang akan dengan rakusnya aku habiskan. Tapi sayang, spirit yang berada dalam tubuh ini menahan diriku...

Taman nasioanal yang terletak di kota Ende yang merupakan penghubung jalur transportasi di Flores. Memilii danau yang dimana memiliki tiga (3) warna yang berbeda.   Kepercayaan masyarakat bahwa ketiga danau tersebut mewakili setiap artian yang berbeda. Terdapat Tiwu Ata Polo, Tiwu Nua Muri dan Tiwu Ata Mbupu. Yang di mana merupakan perwakilan dari orang baik, orang jahat dan anak-anak. Masyarakat di sekitar percaya bahwa perubahan air yang terjadi karena adanya kematian, entah itu orang baik atau jahat dan anak-anak, semua itu dapat terlihat dari danau mana yang berubah. Tetapi dari kalangan ilmuan yang meneliti danau tersebut mengatakan bahwa kandungan kimia berupa garam besi dan sulfat, mineral lainnya serta tekanan gas aktivitas vulkanik dan sinar mentari adalah faktor penyebab air danau tersebut berubah. TN Kelimutu dapat di jangkau dari kota Ende dengan waktu 3 jam perjalanan darat. #WillyAnakay

Pantai ini lokasinya agak tersembunyi. Teletak di kabupaten Kupang ( Arah bolok ). Untuk kelokasi ini jalannya lumayan baik. Kita juga tidak perluh mengeluarkan biaya. Pantai ini memiliki pasir putih dan air laut yang jernih dan juga ada batu karangnya. Disini kita bisa melihat gubuk2 kecil milik masyarakat yang membuat garam tradisional dan usaha rumput laut. #BetaNTT

Pantai yang berada dekat dengan Kota Kalabahi ini merupakan suatu keindahan yang berada di Alor. Fasilitas yang telah di sediakan oleh pemerintah sudah lumayan baik, tetapi kesadaran dari mayarakat dan wisatawan yang datang ke pantai ini yang masih kurang. Terdapat lopo-lopo yang telah disediakan, ada juga sebuah cafe yang pemiliknya merupakan masyarakat sekitar. Dan juga tidak ketinggalan keindahan alami yang disuguhkan oleh pantai tersebut. Pasir yang putih, air jernih yang sangat terkenal dari pantai-pantai di Alor. #WillyAnakay