My Humanity Project - GAD & APD Short Story - "Gelap"
Gelap
itu memiliki kedekatan tersendiri dengan kejahatan. Apa yang membuatnya menjadi
seperti itu, aku juga tidak tahu. Kadang juga menjadi alasan beberapa orang
untuk ditakuti. Untuk sebagian orang, gelap itu sangat merugikan, contohnya
saja jika lampu padam, gelap menyelimuti rumah dan esok adalah hari di mana
kita akan menghadapi ujian akhir (shit!). Namun, bagi sebagiannya lagi, gelap
itu membawa suasana tenang tersendiri. Aku sendiri tidak begitu menyukai gelap,
namun tidak juga membencinya. Untuk suasana tertentu aku sangat menikmati
kegelapan.
Tengah
pedesaan, gelap yang menyelimuti seluruh desa dan menjadikan bintang terlihat
lebih terang di banding jika kita lihat dari kota. Saat sedih, kegelapan dan
rintihan suara yang turut serta menemani tanpa seorangpun mendengar. Suasana
gelap memang kelihatan menyeramkan. Sering kita lihat pada film yang bergenre
horror, mereka pasti menggunakan latar belakang gelap sebagai efek seram
tambahan. Namun, apa betul jika hantu akan muncul saat kegelapan datang? Miris!
– gelap yang aku titik beratkan disini adalah karakter. Bagiku, karakter yang
aku miliki memang gelap. Namun hanya sebagian orang yang dapat melihat hal
tersebut. Bahkan teman dekatku tidak mampu melihat sosok gelap dari diriku.
Kegelapan yang merenggut jiwaku sejak dahulu kini semakin merajalela. Aku
bahkan tidak dapat mengontrolnya lagi. Memang benar, tidak ada makhluk atau hal
apapun yang dapat mengontrol diriku, aku sendiripun tidak bisa. Aku merasa sama
dengan iblis, walau menurutku aku yang lebih jahat. Bahkan mereka tidak dapat
menyaingi kegelapan yang aku miliki. Miris lagi!
Saat
ini aku sedang berada dalam kegelapan. Mereka menyelimuti seluruh kamarku, dan
hanya cahaya dari layar laptopku yang menjadi penerang tersendiri untuk melihat
huruf di keyboard. Aku mendapat banyak inspirasi, makanya tidak pernah aku akui
bahwa gelap itu hanya negatife saja. Terkadang manusia hanya memikirkan tentang
hal negatife saja, tanpa memperdulikan positifnya. Aku berbeda, mungkin karena
aku sebagai kaum gelap mencoba untuk membela kegelapan tersebut. Namun aku rasa
tidak demikian.
Kegelapan itu tidak penting, yang penting penerangnya. Walau
sekecil apaun itu, namun tetap berdampak besar bagi sang gelap. (*)
Komentar
Posting Komentar