ESAI - MELESAT SAT SET : INSPIRASI TANPA BATAS

 JEJAK INKLUSI JNE DI KOTA KUPANG

Willy Jhon Antonio Anakay

Di era globalisasi yang serba cepat ini, efisiensi dan kecepatan menjadi mantra utama dalam berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali dalam ranah logistik. JNE, sebagai salah satu perusahaan ekspedisi terkemuka di Indonesia, telah berhasil mengukuhkan posisinya dengan slogan ikoniknya, "Melesat Sat Set." Slogan ini tidak hanya mencerminkan kecepatan dan ketepatan dalam pengiriman, tetapi juga mengandung potensi makna yang lebih dalam, yaitu semangat untuk melampaui batasan-batasan konvensional dalam melayani pelanggan. Esai ini akan menggali lebih dalam tentang bagaimana semangat "Melesat Sat Set" dapat diwujudkan dalam konteks pelayanan inklusif, khususnya dalam interaksi kurir JNE dengan pelanggan Tuli di Kota Kupang. Kisah-kisah inspiratif dari lapangan akan menjadi bukti nyata bahwa pelayanan tanpa batas bukan sekadar jargon, melainkan sebuah komitmen yang diimplementasikan dengan empati dan pemahaman.

Kota Kupang, sebagai ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, merupakan pusat aktivitas ekonomi dan sosial yang dinamis. Di tengah keramaian kota kecil ini, terdapat sebuah komunitas yang seringkali luput dari perhatian arus utama, yaitu komunitas Tuli Kupang (KTK). Meskipun memiliki cara komunikasi yang berbeda, teman-teman Tuli memiliki kebutuhan dan hak yang sama dalam mengakses berbagai layanan, termasuk layanan logistik dari JNE. Interaksi mereka dengan dunia luar seringkali diwarnai dengan tantangan komunikasi, yang dapat menghambat pemenuhan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, kehadiran layanan yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan unik mereka menjadi sangat krusial.

Semangat "Melesat Sat Set" bagi kurir JNE di Kota Kupang tidak hanya berarti mengirimkan paket dengan cepat dan tepat waktu. Lebih dari itu, semangat ini harus dijiwai dengan kesediaan untuk "melesat" melampaui batasan-batasan komunikasi yang mungkin timbul saat berinteraksi dengan pelanggan Tuli. Batasan bahasa verbal seharusnya tidak menjadi penghalang untuk memberikan pelayanan yang prima. Inilah esensi dari melayani tanpa batas: kemampuan untuk beradaptasi, berempati, dan menemukan cara-cara alternatif untuk berkomunikasi dan memahami kebutuhan pelanggan.

Kisah-kisah interaksi antara kurir JNE dan pelanggan Tuli di Kota Kupang adalah sumber inspirasi yang tak ternilai harganya. Ketika seorang kurir dengan sigap mencari cara untuk berkomunikasi dengan pelanggan Tuli, entah melalui tulisan, gestur, atau bahkan dengan bantuan anggota keluarga atau teman yang bisa berbahasa isyarat, di situlah semangat "Melesat Sat Set" menemukan makna yang sesungguhnya. Tindakan sederhana namun penuh empati ini bukan hanya menyelesaikan transaksi pengiriman, tetapi juga membangun jembatan pemahaman dan rasa saling percaya. Ini adalah wujud nyata dari pelayanan yang tidak hanya efisien, tetapi juga humanis dan inklusif.

Meskipun telah ada contoh-contoh pelayanan inklusif yang inspiratif, tantangan dalam melayani pelanggan Tuli mungkin masih ada. Keterbatasan pengetahuan bahasa isyarat di kalangan kurir, kurangnya panduan standar tentang pelayanan inklusif, dan potensi kesalahpahaman komunikasi adalah beberapa hal yang perlu diatasi. Namun, tantangan ini juga membuka peluang besar bagi JNE untuk menjadi pelopor dalam pelayanan logistik yang benar-benar inklusif.

Saya pernah melihat secara langsung kejadian yang menunjukan keramahan kurir JNE dalam melayani pelanggan Tuli. Saya adalah seorang Juru Bahasa Isyarat (JBI) bagi komunitas Tuli Kupang (KTK) dan aktif sejak tahun 2020. Momen indah yang pernah saya saksikan langsung saat saya sedang duduk di rumah salah satu teman Tuli saya dan seorang kurir JNE datang untuk mengantarkan paket teman Tuli saya ini. Walau saya sebenarnya saya bisa membantu kurir tersebut dalam menjuru-bahasakan isyarat untuk mempermudah proses pengantaran paket tersebut, namun saya memilih diam agar situasi tersebut ditangani langsung oleh teman Tuli saya. Alasannya karena saya menghargai hak teman saya dan membiarkan teman Tuli saya agar bisa berinteraksi dengan teman-teman Dengar secara langsung. Selain dari pada itu, agar kurir JNE tersebut, bisa merasakan pengalaman berinteraksi dengan pelanggan Tuli. Saya percaya, jika hal tersebut terjadi, maka ia akan memiliki pengalaman dan pemahaman baru terkait bagaimana berinteraksi dengan teman Tuli yang sering sekali menjadi kendala utama saat akan berkomunikasi – Hal yang sangat membanggakan terjadi, dimana kurir JNE tersebut menggunakan beberapa metode agar bisa berinterkasi dan mencoba semampunya dalam memberikan pelayanan yang ramah dan inklusif. Kurir JNE tersebut menggunakan sebuah kertas kecil untuk diberikan kepada teman saya agar mereka bisa saling menulis pesan dan lalu, ia berbicara kepada teman Tuli saya dengan artikulasi yang jelas dan intonasi yang pelan agar teman Tuli saya bisa memahami kalimatnya. Kisah-kisah pelayanan tanpa batas yang ditunjukkan oleh kurir JNE di Kota Kupang saat melayani pelanggan Tuli adalah cerminan nyata dari semangat "Melesat Sat Set" yang melampaui sekadar kecepatan pengiriman. Kurir JNE tersebut menginspirasi kita bahwa metode komunikasi selain berbicara secara verbal bukanlah penghalang untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Dengan empati, inisiatif, dan kemauan untuk belajar, para kurir ini telah membangun jembatan pemahaman dan inklusi.

Ke depan, JNE memiliki peluang besar untuk terus mengembangkan diri sebagai perusahaan logistik yang benar-benar inklusif, tidak hanya di Kota Kupang, tetapi di seluruh Indonesia. Dengan menjadikan pelayanan tanpa batas sebagai bagian integral dari budaya perusahaan, JNE tidak hanya akan meningkatkan kepuasan pelanggan dari berbagai latar belakang, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif dan adil. Semangat "Melesat Sat Set" akan terus bergema, bukan hanya sebagai janji kecepatan, tetapi juga sebagai komitmen yang teguh untuk melayani tanpa sekat dan batasan, serta terus menginspirasi tanpa batas.

#JNE #ConnectingHappiness #JNE34SatSet #JNE34Tahun #JNEContentCompetition2025 #JNEInspirasiTanpaBatas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Meokono Waterfall, TTS - East Nusa Tenggara

SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BELUM INKLUSIF BAGI TEMAN TULI