Surat Yang Tertunda
"Sketsa"
Aku terbangun dari tidurku, melihat cahaya tipis mentari yang masuk dari secara malu-malu dari balik kain jendela. Sepersekian detik menjadi semenit hingga setengah jam aku terbaring dengan posisi yang sama. Masih menatap dan berpikir tentang jadwal apa yang harus aku lakukan terlebih dahulu jika ingin merubah pola hidup. Untuk seorang procastinator seperti diriku, akankah sulit? Kau adalah orang yang hebat, independen, petualang! Itulah kalimat yang selalu aku ucapakn untuk mencoba merubah pola hidup abstrak yang aku miliki. Tetap berharap agar hal tersebut nyata seperti anjuran dari para psikolog yang hebat.
"Kebencian Mendalam"
00.52 (11/10/2020) – laptop, bunyi air dari kamar mandi, music jadul, dan perasaan benci. Aku kembali berada di perasaan aneh yang sangat aku benci. Seakan semua yang berada di sekelilingku memancarkan aura negatif. Bahkan temanku yang sedang melakukan video call bersama dengan temannya membuatku sangat geram. Suaranya sangat keras, tawanya juga sangat keras dan yang paling ku benci adalah bahasa sombongnya yang menunjukan bahwa dia sangat tampan. Sumpah, rasanya ingin membungkam mulutnya yang jika aku hitung sudah mengeluarkan sekitar 8 juta bahasa dalam waktu satu jam.
Confuse
I’m so confuse
What I want? What I need?
You gave me everything…
I can’t be sure
For what I want
I love you but
I can be with you
I need you but
I don’t wanna you suffer
I’m sorry for being selfish
But I just don’t want you….
To be more suffer
I’m the one to blamed
I’m the one who started it
But I’m the one who ended it
After you gave me everything…
I can’t be sure
For what I want
I love you but I can be with you
I need you but
I don’t wanna you suffer
I’m sorry for being selfish
But I just don’t want you….
To be more suffer
"Dunia Tipu-Tipu"
Mataku terbuka dan aku terbangun dari tidur dan mimpiku. Yang aku rasakan hanyalah perasaan nafsu akan alat kelamin yang muncul dalam mimpiku tadi. Aku terbengong dengan tubuh yang masih terbaring dan hanya mengenakan celana dalam putih yang sudah sedikit robek dan ketat mencekik pinggangku. Yah, aku memang suka tidur dengan hanya menggunakan celana dalam, itu adalah sebuah kebiasaan yang mulai terjadi sejak aku berada di bangku SMK. Mungkin karena keadaan tubuhku yang mulai masuk di masa pubertas dan atau karena keadaan suhu di kotaku yang setiap harinya sekitar 30-32 derajat celcius sehingga wajar saja hal itu terjadi. Atau mungkin jika dalam psikologi artinya aku sudah terkena sebuah penyakit mental lainnya yang berubungan dengan seksualitasku? Entahlah, toh aku tidak paham tentang hal seperti itu. Butuh 20 menit untuk aku menggerakan tubuhku agar terbangkit dari tempat ternyaman seluruh manusia selepas kerja berat itu, tempat tidur. Setelah terbangun aku segera melihat pukul berapa sekarang. Mungkin terdengar aneh, namun itu hal pertama yang akan aku lakukan jika terbangun dari tempat tidur. Bukannya melihat sosial media, atau melihat postingan story manusia-manusia palsu – Aku memang sedikit berbeda dari kaum milenial seumuranku yang hampir semuanya sudah menjadi budak teknologi. Aku tidak terlalu bernafsu lagi dengan dunia palsu itu dan aku merasa sudah bebas dari perbudakan yang mulai aku rasakan sejak mengenal Facebook¸ hingga banyak teman lainnya yang muncul dan menghipnotis seisi pikiran dunia terkhususnya generasi generasi milenial dengan fitur-fitur aneh mereka.
Komentar
Posting Komentar