Adventure Inklusi - Oefafi Village, Kupang Disctrict, East Nusa Tenggara Province
Bukan
bermaksud untuk mengklaim bahwa desa ini adalah kepunyaan keluarga Tameno,
namun maksud saya adalah desa ini dipenuhi dengan keluarga Tameno. Sekitar 6
deretan rumah merupakan keluarga Tameno. Desa ini adalah kampung halaman ibuku.
Waktu kami masih kanak-kanak kami sering di bawa kesini oleh kakek yang biasa
kami panggil Ba’i dan tentunya untuk mengenal keluarga kami dengan baik atau
biasa di sebut silahturahmi.
Setelah
berusia 20 tahun, aku memutuskan untuk berkunjung dengan tujuan utamaku adalah
lari dari kenyatan hirup-pikuknya kota Kupang yang merupakan Ibukota provinsi
NTT. Aku sangat menikmati suasana pedesaan, semakin tradisional semakin menarik
bagiku. Tidak lupa aku membawa perlengkapan berkemahku karena setiap pergi ke
suatu tempat yang ada suasana desa atau hutan pasti aku akan berkemah. Aku
beramalam di tengah hutan di desa Oefafi dengan bermodalkan sebuah novel dan
senter berburu serta merta Katapel atau alat berburu tradisional yang aku
pinjam dari Om. Kini semuanya jelas, mengapa aku sangat menyukai hal seperti
ini. Keluarga yang utama dan juga keindahan alam yang ditawarka pedesaan dan
juga bintang pada langit malam yang entah mengapa terlihat sangat jelas
indahnya saat dilihat dari pedesaan.
Malam
pertama berkemah terasa sangat ganjil, aku merasa sangat paranoid dan merasa
bahwa horor sedang meliputi aku saat itu. Namun semuanya hilang seketika dengan
doa dan tentunya novel yang hebatnya dapat menepis keheningan malam hutan
itu.setlah itu, semua terasa sangat biasa saja dan sangat nyaman serasa sedang
berada dirumah – menjelang pagi hari, aku terbangun pada pukul 03.45 dan segera
menyalakan api unggun hanya untuk mengusir dingin. Terasa sangat menyenangkan
saat mengetahui aku bangun di pagi hari.
Komentar
Posting Komentar