Postingan

East Nusa Tenggara Province

ESAI - MELESAT SAT SET : INSPIRASI TANPA BATAS

  JEJAK INKLUSI JNE DI KOTA KUPANG Willy Jhon Antonio Anakay Di era globalisasi yang serba cepat ini, efisiensi dan kecepatan menjadi mantra utama dalam berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali dalam ranah logistik. JNE, sebagai salah satu perusahaan ekspedisi terkemuka di Indonesia, telah berhasil mengukuhkan posisinya dengan slogan ikoniknya, "Melesat Sat Set." Slogan ini tidak hanya mencerminkan kecepatan dan ketepatan dalam pengiriman, tetapi juga mengandung potensi makna yang lebih dalam, yaitu semangat untuk melampaui batasan-batasan konvensional dalam melayani pelanggan. Esai ini akan menggali lebih dalam tentang bagaimana semangat "Melesat Sat Set" dapat diwujudkan dalam konteks pelayanan inklusif, khususnya dalam interaksi kurir JNE dengan pelanggan Tuli di Kota Kupang. Kisah-kisah inspiratif dari lapangan akan menjadi bukti nyata bahwa pelayanan tanpa batas bukan sekadar jargon, melainkan sebuah komitmen yang diimplementasikan dengan empati dan pemaham...

My Humanity Project - GAD & APD Short Story - "Wanita Bule di Cafe"

Aku baru saja tiba di sebuah Café dan ada seorang Wanita Bule yang bertanya terkait tempat mencuci tangan kepada pegawai Café tersebut, tapi tidak satupun dari mereka yang mengerti Bahasa Inggris. Akhirnya saya berniat membantu dengan menerjemahkan kepada pegawai Café tersebut, bahwa ia bertanya kepada mereka adakah tempat cuci tangan, selanjutnya saya memberitahukan kepada Wanita tersebut sesuai arahan dari pegawai Café.   Awal saya bicara, Wanita tersebut seolah-olah tidak mendengar saya (atau Cuma asusmsi saya saja) dan saya mencoba kedua kalinya barulah ia beralih melihat saya dan langsung menjawab “Baiklah, terima kasih” – seketika di waktu yang Bersamaan perasaan cemas saya muncul. APD saya juga serasa mau keluar dan memukul kepala saya dengan kalimat “Kenapa kau harus membantu mereka???” “Toh mereka tidak meminta bantuan mu!!!”   Teruntuk kesekian kalinya, kejadian seperti ini terjadi.

My Humanity Project - GAD & APD Short Story - "PENOLAKAN"

Selalu dan selalu terjadi, kejadian menyakitkan yang entah sampai kapan akan berhenti. Menjadi sebuah pelarian dan tempat yang terkadang bingung untuk mendeskripsikan situasi tersebut. Saat mereka bilang, sebenarnya tidak ingin melakukan, tapi faktanya mereka sudah melakukannya. Terkadang, menjadi rumah singgah adalah hal yang paling disesali. Tapi, sudah terjadi, bahkan berulang kali. Ini bukan cinta! Ini kebodohan. Setidaknya kalimat tersebut mungkin sudah ada di dalam kepala. Namun, masih dan sering terjadi situasi yang sama. Kau seperti jatuh ke dalam lubang yang sebenarnya kau sudah lihat berada tepat di depan matamu. Tapi, kau sendiri yang memilih untuk jatuh berulang kali.   Senyuman itu kian hilang, hasrat dan napsu itu kian surut. Kau harusnya sadar diri!

My Humanity Project - GAD & APD Short Story - "Cinta Tanpa Kata-Kata"

Sumba, 03 Januari 2025 Seorang anak Perempuan yang duduk di pangkuan ayahnya sambil memeluk tubuh ayahnya. Ayahnya memiliki gangguan mental yang membuat dirinya tidak mau berbicara banyak. Kurang lebih satu tahun saya mengenal keluarga ini dan memang sejak awal saya bertemu ayah anak tersebut, saya jarang sekali mendengar ia berbicara lebih dari 2 kata. Setiap kali saya ajak bercerita, bahkan terkadang ia hanya memberikan isyarat dengan Gerakan kepala dan tersenyum. Situasi malam itu, anak perempuannya sedang duduk diatas pangkuannya dan memeluknya sambil berbisik dengan ayahnya. Respon ayahnya hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya, lalu mereka dua sama-sama tertawa. Saya sudah sering mendengar tentang Bahasa cinta itu sangat beragam dan ini salah satu contoh dari Bahasa cinta yang dimiliki oleh manusia. Mengingat Kembali teman Tuli saya yang sering memberikan isyarat semangat dan cinta kepada saya di situasi terpuruk hidup saya.

My Humanity Project - ADVENTURE INKLUSI - NAIKLIU, AMFOANG UTARA, KABUPATEN KUPANG (17-20 DESEMBER 2024)

Gambar
Perjalanan menuju Amfoang Utara untuk menemui Jitron dan keluarganya. Berawal dari kebun Kopi Leloboko yang berlokasi di dekat bukit indah Lelogama. Kelompok Tani “Titbok”, beranggotakan 27 orang, dengan komoditi yang mereka tanam adalah tanaman pangan dan salah satunya Kopi. Berlokasi di keluarahan Lelogama, kecamatan Amfoang Selatan, kabupaten Kupang dan ketua mereka adalah Yahuda Baisila. Saya menginap di rumah pak Yahuda dan berteman dengan anaknya yang Bernama Efer. Saya tiba di rumah mereka pada pukul 12.25 malam, dikarenakan saya berangkat dari kota Kupang pada pukul 9 malam. Setibanya di bukit Lelogama, saya dijemput oleh anaknya Efer dan langsung menuju ke rumah mereka. Berlanjut ke perkenalan Bersama dengan anaknya, karena memang kami baru saja bertemu dan selama ini hanya berkabar melalui WhatssApp saja. Sambil menikmati segelas Kopi hitam, kami bercerita dan berbagi pengalaman. Setelah minum Kopi langsung kami tidur. Berlanjut pagi harinya saya diajak berkeliling di kebun...

My Humanity Project - Cerpen " Kami Teman Tuli, Jangan Kalian Menjadi Tuli dengan Kesulitan Kami"

Gambar
  Kami Teman Tuli, Jangan Kalian Tuli dengan Kesulitan Kami Dohe, seorang anak laki-laki berusia 20 tahun dengan sepasang mata dan senyum yang selalu ceria, sedang menikmati liburan di kampung halamannya di Pulau Sabu. Dohe berbeda dari teman-temannya yang lain, ia seorang teman Tuli. Menjadi teman Tuli di pulau kecil itu memberikan Dohe banyak sekali tantangan dan minimnya akses baginya, ia harus bersekolah di kota yang jauh dari kampung halamannya. Di sana, ia bisa menemukan sekolah yang inklusif dan fasilitas serta pelayanan yang jauh lebih baik dari tempat ia berasal. Sabu, pulau kecil yang penuh dengan keindahan alam, selalu menjadi tempat favorit Dohe untuk melepas penat. Di sini, ia bisa bermain bersama teman-temannya, membantu orang tua di ladang, dan menikmati makanan tradisional. Namun, kebahagiaan Dohe harus berakhir ketika waktu liburan hampir selesai. Ia harus kembali ke kota untuk melanjutkan sekolah. Hari keberangkatan pun tiba. Dohe sangat sedih harus meningga...

My Humanity Project - Willy's Photo ( Capturing Humanity: A Visual Story of Resilience and Inclusion)

Gambar
As a photographer lover and disability rights activist, I believe in the power of visual storytelling to raise awareness, inspire change, and challenge stereotypes. I have developed my skills in social media content and most of my photography focuses on humanitarian issues, with a particular emphasis on inclusivity. I aim to capture the human side of these stories, highlighting the resilience, strength, and unique perspectives of individuals living with disabilities. Through my lens, I strive to create images that are both evocative and informative, sparking conversations and promoting empathy. I believe that photography and videography can be a powerful tool for advocacy and social change. With 6 years of experience working with several NGOs or organizations, I have had the privilege of documenting the lives of individuals with GEDSI in various communities. My work has taken me to all islands in East Nusa Tenggara provinces, where I have witnessed firsthand the challenges and...